Rabu, 05 September 2012



I have seen University of Indonesia Collection's book that everything about Korea. I will never have it all so i decided to collect by picture of book cover. There are sony man book that write in Korean, a little in english, and i don't know for sure wether there are written in Bahasa Indonesia. This also will help to enrich my understanding about Korea.

So just wait my next entry. 

Senin, 19 September 2011

undangan makan siang.

Profesor Pankaj Mohan, dosen sejarah korea di AKS, mengundang murid kelas sejarah berbahas inggris untuk makan siang. Kelas kami hanya terdiri dari Ely Hafid, Michelle, Tranchedi, Kerii, Lucia, Alina, dan Saya. Masukklah kita disebuah restoran sederhana di dekat kampus. Restoran Jepang.

Berhubung saya sering terjebak oleh daging babi (dweji-gogi), teman saya michelle selalu menanyakan daging apa yang akan dimakan.
"sonshengnim, musen gogiyeyo (pak guru, daging apa ya yang akan dimakan?)"
"ori-gogi...."
melihat saya dan hafid ragu, profesor dari India ini mengulang dalam bahasa Inggris.
"dhogk...."
Saya pun langsung menelan kerongkongan, oh my God ini bukan soal halal haram lagi tapi ini anjing, binatang yang harus di-sayang."
"Kamu tidak bisa makan?" profesor bertanya.
Aku dan Hafid manggut manggut. Lalu profesor menjelaskan pada mahasiswa lain dari Amerika, Rumania, Itali dan Singapur bahwa orang islam tidak bisa makan makanan haram.

Datanglah pelayan dengan membawa satu piring besar berisi daging yang diiris seperti pita merah muda bertepi putih. Oh my god menarik sekali tampilannya. Sekalipun aku gak makan karena puasa, aku tetap gak tega dan menyimpan ekspresiku di dalam hati.
Daging itu mulai dimasukkan dalam kaldu mendidih diatas kompor meja makan. Ada sayur dan beraneka banchan(lauk) di meja makan.
Wangi...seperti daging ayam yha, pikirku. Akhirnya aku pun terbiasa memasakkan dagingg itu untuk mereka yang makan. I like cooking.

Setelah habis, datang menu berikutnya. kali ini Pumpkin dan daging yang sama, Ori-gogi.
Karena tidak bisa makan, dibawakanlah pulang untuk kami.
"Kamu bisa makan pumpkinnya", kata profesor.
Tak bisa menolak, aku iya iya in aja. Sampai di Guest House, "Hafid, tidak bisa makan ini nanti"
"Ya ya ya..." Jawab anak maroko ini.
"Aku akan memberikan pada orang lain."
"Ya ya ya.."
Kutelpon anak-anak satu Guest House tidak ada yang menjawab. Akhirnya kuberikan pada Kerii dengan panjang lebar penjelasan. Kerii suka sekali dengan pumpkin.

Sore, datanglah tamu dari Seoul, Nahye. Aku menceritakan semuanya.
"Ori-gogi muoya?" (daging ori apa yha?)
"Bebek"
"Oh my God, profesor bilang DUCK bukan DOG."

-Shabu-shabu restaurant-